Profesionalisme Kerja

BSI

Tingginya angka pengangguran terdidik yang ada saat ini tentunya akan menjadi tantangan dan pekerjaan rumah bagi para pengelola perguruan tinggi. Dunia pendidikan tinggi sudah seharusnya dapat memberikan jalan keluar bagi para lulusannya agar cepat terserap di lapangan pekerjaan. Namun, seperti kita ketahui bersama bahwa hal tersebut bukan pekerjaan yang mudah dan disisi lain jumlah lapangan pekerjaan yang terbuka setiap tahun tidak dapat sepenuhnya menampung keseluruhan lulusan perguruan tinggi. Kondisi ini diperparah oleh krisis finansial yang melanda dunia saat ini, efek domino dari krisis tersebut tentunya akan berdampak kepada pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang berujung kepada semakin kecilnya penciptaan lapangan kerja atau bahkan malah terjadinya pengurangan tenaga kerja (PHK).
Kondisi yang kurang baik ini, dimana Indonesia banyak terjadi pengangguran terdidik, ini terjadi karena banyak alumni perguruan tinggi umumnya hanya beroreintasi kepada mencari pekerjaan bukan menciptakan lapangan kerja. Sepertinya ironis, kita tahu bahwa negara kita adalah negara yang sangat kaya raya, lengkap dengan potensi kandungan sumberdaya alam yang sangat luar biasa, tetapi tidak dikelola secara optimal. Ini terjadi karena minimnya semangat kewirausahaan atau entrepreneur di kalangan masyarakat atau bangsa kita.
Melihat kondisi di atas, BSI (Bina Sarana Informatika) sebagai salah satu perguruan tinggi terdepan dalam mencerdaskan sebanyak mungkin anak bangsa ini tentunya mempunyai tanggungjawab yang besar dalam mengantarkan mahasiswanya menjadi anak yang bangsa yang cerdas dan mandiri. Satu dari sekian banyak bentuk tanggungjawab BSI adalah dibentuknya suatu lembaga yang khusus menangani kegiatan kewirausahaan sebagai solusi ideal dalam menciptakan berbagai peluang usaha dan lapangan pekerjaan bagi mahasiswa/alumni BSI ke depan.